Saat ini, ada banyak sekali orang yang gemar dan memiliki keahlian dalam bermain game, atau biasa disebut gamers. Bermain game selama ini memang selalu diasosiasikan dengan kegiatan yang tanpa manfaat, kemalasan dan juga menghabiskan uang. Beberapa gamer memang bisa jadi mengalami hal ini. Namun bila Anda mau menilik lebih mendalam, maka Anda akan terkejut karena di balik aktivitas yang dianggap bermalas-malasan ini terdapat beberapa potensi dan kelebihan dari seorang gamer.
Kelebihan dan potensi pertama dari seorang gamer adalah otak kanan yang terlatih untuk kreativitas dan imajinasi. Saat bermain game, otak kanan gamer memang akan terangsang dan terstimulasi untuk merekam gambar-gambar serta beberapa animasi yang terdapat dalam game. Dari keadaan ini maka otak kanan gamer yang berhubungan dengan kreativitas dan imajinasi akan meningkat.
Sering bermain game juga dapat melatih emosional seseorang. Dalam dunia gamers, emosional adalah hal yang biasa terjadi. Hal ini disebabkan karena hasil dari game yang diperoleh saat dimainkan. Sebagai contoh, gamers yang mendapatkan hasil kalah, pasti akan merasa marah, kesal. Berbeda jika menang, pastinya akan senang dan gembira. Maka, hal-hal seperti itulah yang membuat gamer selalu berusaha melatih emosional dalam diri masing-masing.
Tidak sedikit game yang berjenis strategi dan taktik dimainkan oleh para gamer. Dari game strategi dan taktik ini maka otak gamer akan terangsang untuk berpikir keras untuk memenangkan permainan dengan strategi yang dipilih atau diciptakannya. Misalnya, saat seorang gamer memikirkan strategi cara main ml yang baik agar bisa menang. Nah di sinilah Anda perlu mengetahui bahwa tidak sedikit gamer yang akhirnya memiliki kejelian berpikir dan berstrategi dalam menjalankan kehidupannya.
Sama halnya dengan media sosial, dunia game juga memiliki fitur pengikut, berteman, atau tambah, sehingga para gamers memiliki hubungan teman yang sangat luas, mulai dari luar daerah, kota, provinsi, atau bahkan antar negara. Jadi, buang jauh-jauh asumsi para gamers cenderung anak pendiam yang tidak memiliki teman.